A. Operator
a. Operator Aritmatika
Operator penambahan dan pengurangan nilai
Untuk penambahan nilai sebesar 1 digunakan operator ++ dan untuk pengurangan nilai
sebesar 1 dapat digunakan operator - -
a++; // a = a+1
b - -; // b = b-1
b. Operator Relasional
c. Operator Logika
B. Konstanta
Sobat, ada dua macam pendeklarasian konstanta, yaitu dengan :
a. Preposesor #define
Format : #define identifier nilai
Contoh : #define PI 3.14
b. Kata kunci const
Format : const tipe identifier = nilai
Contoh : const float PI = 3.14
C. Output
Untuk mencetak atau menampilkan script C++ ke layar monitor menggunakan perintah :
printf(char *format, nilai1, nilai2, ...);
format tersebut berisi karakter-karakter sebagai kode bagaimana cara menampilkannya ke
layar monitor. Format diawali dengan karakter %. Format standar terdiri dari :
Format Menampilkan
%d, %i Nilai bertipe integer
Contoh :
int hasil;
char huruf;
printf(“%d”, hasil);
printf(“%c”, huruf);
printf(“%d %c”, hasil, huruf);
Pencetakan karakter-karakter khusus menggunakan escape sequence
D. Input
Input merupakan proses meminta masukan nilai kepada pengguna program. Macam perintah
input dalam program diantaranya :
a. Input satu karakter
Sobat bisa menggunakan perintah getchar(), contoh :
b. Input dengan nilai tertentu
Sobat bisa menggunakan scanf(char *format, $variable).
Format adalah format sesuai tipe data yang akan diinput (sama seperti format pada printf())
Variable akan menampung nilai yang dimasukkan oleh pengguna. Contoh :
PERCOBAAN
Sobat, silahkan lakukan percobaan menuliskan program berikut ini, dan simpan dengan nama file
yang sesuai.
Nama File : huruf.cpp
#include <stdio.h>
int main()
{
char huruf;
printf(“Masukkan huruf : “);
huruf = getchar();
printf(“Coba saya tebak... \n”);
printf(“Anda pasti memasukkan huruf %c”, huruf);
return 0;
}
File : persegi.cpp
#include <stdio.h>
int main()
{
int p, l, luas;
printf(“>> Menghitung Luas Persegi Panjang <<\n”);
printf(“Masukkan : \n”);
printf(“Panjang = “);
scanf(“%d”, &p);
printf(“Lebar = “);
scanf(“%d”, &l);
luas = p*l;
printf(“Luas Persegi Panjang adalah %d”, luas);
return 0;
}
Kamis, 01 Desember 2016
pengertian dan macam - macam majas lengkap beserta contohnya
Pengertian Majas, Macam-Macam Majas dan Contoh Majas Lengkap
Pengertian Majas, Macam-Macam Majas dan Contoh Majas Lengkap – Materi tentang gaya bahasa atau lebih populer dengan istilah majas merupakan materi yang cukup banyak kita temukan pada mata pelajaran bahasa Indonesia. Baik kurikulum lama maupun kurikulum terbaru 2013 sama-sama memuat majas sebagai salah satu materi wajib bahasa Indonesia.
Secara sigkat majas dapat diartikan sebagai gaya bahasa. Lembih lengkapnya pengertian majas ialah gaya bahasa indah yang bertujuan untuk mempercantik susunan kalimat atau memberikan kesan dan efek tertentu kepada pembaca baik secara lisan maupun tulisan.
Selain pengertian di atas ada juga yang mengartikan majas sebagai pemanfaatan gaya bahasa untuk memperoleh nuansa tertentu sehingga menciptakan kesan kata kata yang lebih imajinatif. Oleh sebab itu, kalimat bahasa Indonesia yang mendapatkan sentuhan majas akan tampak berbeda dengan kalimat-kalimat bahasa Indonesia pada umumnya. Sehangga dari sinilah para penikmat karya sastra akan menemukan keindahan serta keragaman bahasa yang menarik untuk dinikmati.
Majas dalam bahasa Indonesia banyak digunakan dalam berbagai karya sastra dan tulis seperti puisi, pantun, sajak ataupun cerita. Sehingga bagi anda yang berminat untuk menekuni dunia tulis dan sastra wajib rasanya untuk tau dan menguasai lebih dalam ihwal majas dengan berbagai jenis dan geragamannya. Sehingga diharapkan nantinya karya-karya yang anda telurkan benar-benar memiliki nilai sastra yang dapat dinikmati oleh khalayak.
Macam macam majas
Secara garis besar, majas dapat kita golongkan ke dalam empat kelompok besar yaitu majas perbandingan, majas pertentangan, majas sindiran dan majas penegasan. Dan dari empat macam majas tersebut nantinya akan ada jenis-jenis majas turunan yang insyaAlloh akan kami jelaskan pengertiannya satu persatu disertai contoh penggunaannya.
Majas terdiri atas :
Majas Perbandingan (Asosiasi Atau Perumpamaan, Metafora, Personifikasi, Alegori, Simbolik, Metonimia, Sinekdok, Simile)
Majas Pertentangan (Antitesis, Paradoks, Hiperbola, Litotes)
Majas Sindiran ( Ironi, Sinisme, Sarkasme)
Majas Penegasan (Pleonasme, Repetisi, Paralelism, Tautologi, Klimaks, Antiklimaks, Retorik )
Setelah diatas kita membahas tentang jenis dan macam-macam majas yang ada dalam struktur berbahasa Indonesia. Dibawah ini akan dijelaskan secara lengkap bagaimana pengertian majas tersebut beserta itu juga kami berikan contohnya, referensi berikut kami dapatkan dari Wikipedia.
A. Majas Perbandingan
Majas Perbandingan ialah kata-kata berkias yang menyatakan perbandingan untuk meningkatkan kesan dan juga pengaruhnya terhadap pendengar ataupun pembaca. Ditinjau atau dilihat dari cara pengambilan perbandingannya, Majas Perbandingan terbagi atas :
1) Majas Asosiasi atau Perumpamaan
Majas asosiasi atau perumpamaan adalah perbandingan terhadap dua hal yang pada hakikatnya berbeda, tetapi sengaja dianggap sama. Majas ini ditandai oleh penggunaan kata bagai, bagaikan, seumpama, seperti, dan laksana. Berikut ini Espilen Blog sampaikan contoh majas asosiasi :
Contoh :
Semangatnya keras bagaikan baja.
Mukanya pucat bagai mayat.
Wajahnya kuning bersinar bagaikan bulan purnama
Wajahnya bagaikan rembulan.
Rambutnya bak mayang yang terurai.
Dia mewarisi sifat seperti seekor singa.
Badannya seperti samson.
Watak dan karakternya seperti batu.
2) Majas Metafora
Metafora adalah majas yang memberikan ungkapan secara langsung berupa perbandingan analogis. Pemakaian kata atau kelompok kata bukan dengan arti yang sebenarnya, melainkan sebagai lukisan yang berdasarkan persamaan atau perbandingan, misalnya tulang punggung dalam kalimat pemuda adalah tulang punggung negara. Contoh majas metafora seperti berikut ini.
Contoh:
Engkau belahan jantung hatiku sayangku. (sangat penting)
Raja siang keluar dari ufuk timur
Jonathan adalah bintang kelas dunia.
Harta karunku (sangat berharga)
Dia dianggap anak emas majikannya.
Perpustakaan adalah gudangnya ilmu.
Ia sangat terpukul dengan kepergian belahan hatinya
Rosyid selalu menjadi bintang kelas setiap semester
Ronaldo menjadi mesin pencetak gol bagi Madrid
Pak Tono adalah tangan kanan ayahku.
Si kutu buku itu jarang sekali keluar rumah.
3) Majas Personifikasi
Personifikasi adalah majas yang membandingkan benda-benda tak bernyawa seolah-olah mempunyai sifat seperti manusia.
Contoh:
Badai mengamuk dan merobohkan rumah penduduk.
Ombak berkejar-kejaran ke tepi pantai.
Hujan rintik menari-nari diatas genting
Peluit wasit menjerit panjang menandai akhir dari pertandingan sore ini.
Api telah melahap seisi rumah gubuk itu
4)Majas Alegori
Alegori adalah Menyatakan dengan cara lain, melalui kiasan atau penggambaran.
Alegori: majas perbandingan yang bertautan satu dan yang lainnya dalam kesatuan yang utuh.
Contoh: Suami sebagai nahkoda, Istri sebagai juru mudi
Alegori biasanya berbentuk cerita yang penuh dengan simbol-simbol bermuatan moral.
Contoh:
Perjalanan hidup manusia seperti sungai yang mengalir menyusuri tebing-tebing, yang kadang-kadang sulit ditebak kedalamannya, yang rela menerima segala sampah, dan yang pada akhirnya berhenti ketika bertemu dengan laut.
Contoh:
Menjalani kehidupan rumah tangga sama halnya seperti kita mengarungi lautan dengan sebuah bahtera. Terkadang kita akan dibawa menyaksikan keindahan samudra yang begitu menakjubkan. Namun tak jarang kuatnya ombak akan mengombang-ambing tubuh kita.
Contoh:
Dunia ibarat tumbuhan hijau yang menyihir setiap mata yang memandang. Indah dan begitu menakjubkan. Namun lambat laun ia akan menguning, kering dan pada akhirnya musnah
Contoh:
Perjalanan hidup manusia seperti sungai yang mengalir menyusuri tebing-tebing, yang kadang-kadang sulit ditebak kedalamannya, yang rela menerima segala sampah, dan yang pada akhirnya berhenti ketika bertemu dengan laut
5) Majas Simbolik
Simbolik adalah majas yang melukiskan sesuatu dengan
mempergunakan benda, binatang, atau tumbuhan sebagai simbol atau lambang.
Contoh:
Ia adalah seorang bunga desa
Bunglon, lambang orang yang tak berpendirian
Melati, lambang kesucian
Teratai, lambang pengabdian
Ia terkenal sebagai buaya darat ( playboy)
Rumah itu hangus dilalap si jago merah ( api )
Aku tidak suka berteman dengan bunglon (tidak berpendirian)
Pada bulan ini KPK berhasil meringkus banyak tikus. (koruptor)
Meminjam uang dari lintah darat bukanlah solusi yang tepat untuk mengatasi masalah keuangan.
6) Majas Metonimia
Metonimia adalah majas yang menggunakan ciri atau lebel dari sebuah benda untuk menggantikan benda tersebut.Pengungkapan tersebut berupa penggunaan nama untuk benda lain yang menjadi merek, ciri khas, atau atribut.
Contoh:
Di kantongnya selalu terselib gudang garam. (maksudnya rokok gudang garam)
Setiap pagi Ayah selalu menghirup kapal api. (maksudnya kopi kapal api)
Ayah pulang dari luar negeri naik garuda (maksudnya pesawat)
Ia berangkat ke rumahku hanya dengan mengenakan Cubitus. (kaus)
Pak Toni berangkat ke kantor dengan Bata (sepatu)
Ayah membaca koran sambil menikmati Kapal Api (kopi)
Setelah makan, Ani minum satu gelas Aqua. ( air )
Pejalan kaki itu tewas tertabrak Kijang. (mobil)
Pak guru menegornya setelah kepergok menghisap Jarum (rokok)
7) Majas Sinekdok
Sinekdok adalah majas yang menyebutkan bagian untuk menggantikan benda secara keseluruhan atau sebaliknya. Majas sinekdokhe terdiri atas dua bentuk berikut.
1) Sinekdok Pars pro toto, Yaitu menyebutkan sebagian untuk keseluruhan.
Contoh:
Untuk bisa masuk ke pasar malam, perkepala hanya ditarif biaya sekitar Rp. 10.000 saja.
Ayah membeli satu ekor kambing untuk disembelih dan dijadikan gulai.
2) Majas Totem pro parte, yaitu menyebutkan keseluruhan untuk sebagian.
Contoh:
Barcelona mencetak gol kemenangannya pada menit ke 80.
Menonton TV memberikan dampak negatif pada perkembangan anak.
Polri berhasil meringkus kawanan begal yang sering beraksi di daerah Lampung Utara.
a) Pars pro toto, yaitu menyebutkan sebagian untuk keseluruhan.
Contoh:
(a) Hingga detik ini ia belum kelihatan batang hidungnya.
(b) Per kepala mendapat Rp. 300.000.
b) Totem pro parte, yaitu menyebutkan keseluruhan untuk sebagian.
Contoh:
(a) Dalam pertandingan final bulu tangkis Rt.03 melawan Rt. 07.
(b) Indonesia akan memilih idolanya malam nanti.
8.Majas Simile
Pengungkapan dengan perbandingan eksplisit yang dinyatakan dengan kata depan dan penghubung, seperti layaknya, bagaikan, " umpama", "ibarat","bak", bagai".Simile hampir sama dengan majas asosiasi, hanya beda-beda tipis saja. Untuk lebih jelas baca saja :
Contoh:
Kau umpama air aku bagai minyaknya, bagaikan Qais dan Laila yang dimabuk cinta berkorban apa saja.
Contoh:
Tubuhnya seperti tiang yang tinggi menjulang.
Wajahnya bercahaya bagaikan rembulan yang selalu menerangi kegelapan malam.
Dia pemberani bak seekor singa yang tidak pernah gentar dengan musuh sekuat apapun
Kerjanya seperti mesin yang tidak pernah berhenti.
Wataknya seperti batu yang sangat sulit untuk dilunakkan.
B. Majas Pertentangan
Majas Pertentangan adalah “Kata-kata berkias yang menyatakan pertentangan dengan yang dimaksudkan sebenarnya oleh pembicara atau penulis dengan maksud untuk memperhebat atau meningkatkan kesan dan pengaruhnya kepada pembaca atau pendengar”. Macam-macam Majas Pertentangan dibedakan menjadi berikut.
1) Majas Antitesis
Antitesis adalah majas yang mempergunakan pasangan kata yang berantonim atau berlawanan arti dalam satu kalimat.
Contoh:
a) Tua muda, besar kecil, ikut meramaikan festival itu.
b) Miskin kaya, cantik buruk sama saja di mata Tuhan.
Contoh:
Dia kerja siang malam untuk mewujudkan cita-citanya
Menang kalah merupakan sesuatu yang biasa dalam sebuah pertandingan
Miskin kaya, cantik buruk sama saja di mata Alloh
Perjalanan pulang pergi Jakarta Bogor memakan waktu yang tidak terlalu lama
Pekerjaan kantor tidak pernah menghalangi hobinya untuk naik turun gunung
2) Majas Paradoks
Paradoks adalah majas yang mengandung pertentangan antara pernyataan dan fakta yang ada.
Pengungkapan dengan menyatakan dua hal atau dua situasi yang seolah-olah bertentangan, namun sebenarnya keduanya benar. Paradoks juga merupakan opini yang besebangan dengan kebiasaan yang ada sehingga terkesan aneh dan dapat mencuri perhatian si pendengar atau pembaca.
Contoh;
a) Aku merasa sendirian di tengah kota Jakarta yang ramai ini.
b) Hatiku merintih di tengah hingar bingar pesta yang sedang berlangsung ini.
Contoh:
Aku merasa kesepian di tengah keramaian
Di balik senyum manisnya terpendam luka yang mendalam
Meski cuaca sangat panas, pikiran harus dingin
Selalu ada hikmah yang dapat kita petik dari setiap musibah
3)Majas Hiperbola
Majas hiperbola adalah majas yang berupa pernyataan berlebihan dari kenyataannya dengan maksud memberikan kesan mendalam atau meminta perhatian.
Contoh:
a) Suaranya menggelegar membelah angkasa.
b) Tubuhnya tinggal kulit pembalut tulang.
Contoh:
Keringatnya sampai menganak sungai.
Tak jarang seorang ayah harus membanting tulang demi keluarga.
Badannya sangat kurus, hanya tinggal kulit pembalut tulang.
Setiap hari dia memeras keringat demi mendapatkan sesuap nasi
Ia dapat menghitung secepat kilat
4)Majas Litotes
Litotes adalah majas yang menyatakan sesuatu dengan cara yang berlawanan dari kenyataannya dengan mengecilkan atau menguranginya. Tujuannya untuk merendahkan diri.
Litotes adalah majas yang menyatakan sesuatu dengan cara merendah dibawah dari kenyataan yang sesungguhnya. Litotes biasa digunakan sebagai bentuk basa-basi dengan tujuan merendah atau menghormati lawan bicara.
Contoh:
a) Makanlah seadanya hanya dengan nasi dan air putih saja.
b) Mengapa kamu bertanya pada orang yang bodoh seperti saya
ini?
Contoh:
Hanya kado kecil ini yang bisa aku berikan.
Mampirlah sejenak untuk mencicipi hidangan yang ala kadarnya ini.
Perkenankan hamba yang bodoh ini untuk menyampaikan pendapat.
Saya hanya orang desa yang beruntung mengenyam pendidikan.
Hanya hal remeh seperti ini yang bisa saya perbuat
C. Majas Penegasan
Majas Perbandingan ialah kata-kata berkias yang menyatakan penegasan untuk meningkatkan kesan dan pengaruhnya terhadap pendengar atau pembaca”.Majas Penegasan ialah gaya bahasa yang mengandung kata kiasan yang dipergunakan untuk memberikan penegasan. Hal ini diakaukan guna meningkatkan kesan serta pengaruh terhadap pendengar atau pembaca”.Majas penegasan terdiri atas tujuh bentuk berikut.
1)Majas Pleonasme
Pleonasme adalah majas yang menggunakan kata-kata secara berlebihan dengan maksud menegaskan arti suatu kata.
Pleonasme adalah penggunaan kata-kata yang sudah mafhum (dimaklumi) sebagai bentuk penegasan. Pada dasarnya tanpa kata-kata tersebut sebuah kalimat sudah dapat difahami secara utuh.
Contoh:
a) Semua siswa yang di atas agar segera turun ke bawah.
b) Mereka mendongak ke atas menyaksikan pertunjukan pesawat tempur.
Contoh:
Semua penghuni rusun bergegas turun ke bawah untuk menyelamatkan diri dari kebakaran.
Pantang baginya untuk mundur ke belakang.
Hanya perwakilan demonstran saja yang diperkenankan masuk ke dalam untuk meakukan negoisasi.
Sedari tadi ia hanya merunduk ke bawah penuh penyesalan
Serentak para penonton mendongak ke atas menyaksikan manufer pesawat tempur TNI AU.
2)Majas Repetisi
Repetisi adalah majas perulangan kata-kata sebagai penegasan.
Repetisi adalah majas menggunakan perulangan kata-kata sebagai penegasan. Gaya bahasa seperti ini banyak kita temukan dalam sajak maupun pidato-pidato motifasi.
Contoh:
a) Dialah yang kutunggu, dialah yang kunanti, dialah yang kuharap.
b) Marilah kita sambut pahlawan kita, marilah kita sambut idola kita, marilah kita sambut putra bangsa.
Contoh:
Hidup adalah perjuangan, hidup adalah pilihan, hidup adalah realita yang harus kita hadapi.
Dunia ini adalah fana, dunia ini hanya tempat bersinggah, dunia ini hanya sementara.
Dialah yang kurindu, dialah yang kutunggu, dialah belahan hatiku.
Cinta adalah misteri, Cinta adalah kesetiaan,Cinta adalah pengorbanan.
Hiduplah dengan visi, hiduplah dengan misi, hiduplah untuk menggapai prestasi
3)Majas Paralelisme
Paralelisme adalah majas perulangan yang biasanya ada di dalam puisi.
Paralelisme biasa digunakan untuk menunjukan suatu titik kesamaan kedudukan sesuatu yang sering dianggap sebagai suatu yang memiliki jarak karena memiliki karakteristik yan berbeda. Atau dapat juga paralelisme digunakan untuk mengungkapkan sesuatu dengan kata yang diulang – ulang untuk menggambarkan makna yang ingin diutarakan sama dengan deskripsi dari kata yang diulang –ulang tersebut.
Pada intinya majas paralelisme adalah majas perulangan yang biasanya ada di dalam puisi.
Contoh:
Cinta adalah pengertian
Cinta adalah kesetiaan
Cinta adalah rela berkorban
4) Majas Tautologi
Tautologi adalah majas penegasan dengan mengulang beberapa kali sebuah kata dalam sebuah kalimat dengan maksud menegaskan. Kadang pengulangan itu menggunakan kata bersinonim.
Contoh:
Bukan, bukan, bukan itu yang aku inginkan (menngulang kata; bukan)
Seharusnya sebagai sahabat kita hidup rukun, akur, dan bersaudara. (mengulang sinonim rukun)
5)Majas Klimaks
Klimaks adalah majas yang menyatakan beberapa hal secara berturut-turut dan makin lama makin meningkat.
Klimaks adalah jenis majas penegasan yang menyatakan beberapa hal secara bertingkat dari yang terkecil/terendah hingga yang terbesar/tinggi.
Contoh:
a) Semua pihak mulai dari anak-anak, remaja, sampai orang tua pun mengikuti lomba Agustusan.
b) Ketua RT, RW, Kepala Desa, Gubernur, bahkan Presiden sekalipun tidak mempunyai berhak untuk mengurusi hal pribadi seseorang.
6)Majas Antiklimaks
Antiklimaks adalah majas yang menyatakan beberapa hal secara berturut-turut yang makin lama semakin menurun.
a) Kepala sekolah, guru, staff sekolah, dan siswa juga hadir dalam pesta perayaan kelulusan itu.
b) Di kota dan desa hingga pelosok kampung semua orang merayakan HUT RI ke -62.
7)Majas Retorik
Retorik adalah majas yang berupa kalimat tanya namun tak memerlukan jawaban. Tujuannya memberikan penegasan, sindiran, atau menggugah.
Contoh:
a) Kata siapa cita-cita bisa didapat cukup dengan sekolah formal saja?
b) Apakah ini orang yang selama ini kamu bangga-banggakan ?
Contoh:
Enak bukan bolos sekolah? Besok ulangi lagi ya!
Kamu selalu menghindar ketika aku sedih. Apa ini yang kamu bilang sahabat ?
Negara kita nampak semakin carut-marut. Apa ini yang orang sebut "revolusi mental"?
D. Majas Sindiran
Majas Perbandingan ialah kata-kata berkias yang menyatakan sindiran untuk meningkatkan kesan dan pengaruhnya terhadap pendengar atau pembaca”. Majas sindirian dibagi menjadi:
1) Majas Ironi
Ironi adalah majas yang menyatakan hal yang bertentangan dengan maksud untuk menyindir seseorang.
Maka tidak heran jika sebagian ahli bahasa ada yang mengelompokkan majas ini ke dalam majas pertentangan.
Contoh:
a) Ini baru namana siswa teladan, setiap hari selalu pulang malam.
b) Bagus sekali tulisanmu, saking bagusnya sampai tidak dapat Aku baca.
Contoh:
Ini baru namana siswa teladan, setiap hari selalu datang jam 10.
Bagus sekali tulisanmu, sampai aku susah membacanya.
Wangi sekali parfum yang kamu pakai, sampai seisi kelas merasa mual
2)Majas Sinisme
Sinisme adalah majas yang menyatakan sindiran secara langsung kepada orang lain.Sebagaimana majas ironi majas sinisme merupakan majas yang digunakan untuk maksud menyindir. Bedanya, pada majas ironi sindiran diungkapkan secara tidak langsung menggunakan kata-kata positif. Sedangkan sinisme menyatakan sindiran secara langsung kepada orang lain dengan kata yang cenderung negatif.
Contoh :
a) Perkataanmu tadi sangat menyebalkan, tidak pantas diucapkan oleh orang terpelajar seperti dirimu.
b) Lama-lama aku bisa jadi gila melihat tingkah lakumu yang tidak wajar itu.
Contoh :
Tingkah lakumu sangat konyol, tidak semestinya muncul dari seorang mahasiswa sepertimu.
Caramu mengaji tidak mencerminkan jika kamu pernah belajar di pesantren
3)Majas Sarkasme
Sarkasme adalah majas sindiran yang paling kasar. Majas ini biasanya diucapkan oleh orang yang sedang marah.
Contoh:
a) Mau muntah aku melihat wajahmu, pergi kamu!
b) Dasar kerbau dungu, kerja begini saja tidak becus!
c) Dasar keong sawah, kerja begini saja lama sekali!
Demikian pengertian macam-macam majas beserta contohnya. Jika ada penambahan atau koreksi yang pembaca anggap perlu silahkan coment saja. InsyaAlloh dengan lapang dada usulan akan dipertimbangkan.Sekian,Terima kasih
Jumat, 25 November 2016
Contoh makalah seni budaya seni rupa
Seni Rupa

Disusun oleh:
Yuda Maulana (32)
Kelas Xll RPL
Pembina
AW Hendro P.W,S.Sn
Kata
Pengantar
Assamuallaikum
wr.wb
Puji dan syukur tak terlupa saya panjatkan kepada
kehadiran allah swt yang telah memberikan nikmat kepada saya untuk mengerjakan
dan menyelesaikan tugas makalah seni budaya ini.
Alhamdulillah, saya telah
menyelesaikan tugas ini dengan baik, meskipun masih banyak kekurangan yang ada
dalam makalah saya ini. Untuk itu saya meminta masukan kepada rekan-rekan
sekalian.
Semoga Makalah yang saya susun ini
akan bermanfaat bagi kita semua, serta yang membacanya.
Daftar
Isi
Kata Pengantar_________________________________________________________
ii
Daftar
Isi______________________________________________________________
iii
Pendahuluan___________________________________________________________
iv
BAB I
A. Pengertian
Seni Rupa_______________________________________________ 1. 1
B. Pengertian Sketsa Seni Rupa___________________________________________
1.1
BAB II Pembahasan
A. Proses Pemilihan gambar___________________________________________
2.2
B. Tahap-tahap mengambar_____________________________________________ 2.2
BAB III Penutup
A.
Saran-saran ___________________________________________________
3.3
B. Kesimpulan ___________________________________________________
3.3
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Seni adalah karya seseorang
yang melukis tentang pengungkapan ekspresi. Sedangkan Rupa adalah bentuk-bentuk
yang memiliki kedalaman isi atau volume.
B. Tujuan
Tujuan dalam
pembuatan makalah ini yaitu mengerjakan tugas yang telah diberikan oleh guru
seni budaya.
C. Ruang Lingkup
Dalam pembuatan makalah ini saya
hanya membahas tentang seni rupa.
BAB I
A. Pengertian Seni Rupa
Seni rupa adalah cabang seni yang membentuk karya seni
dengan media yang bisa ditangkap mata dan dirasakan dengan rabaan. Kesan ini
diciptakan dengan mengolah konsep garis, bidang, bentuk, volume, warna,
tekstur, dan pencahayaan dengan acuan estetika.
Seni Rupa Murni
A. Seni lukis adalah salah satu cabang dari seni rupa. Dengan dasar pengertian
yang sama, seni lukis adalah sebuah pengembangan yang lebih utuh dari
menggambar. Melukis adalah kegiatan mengolah medium dua dimensi atau permukaan
dari objek tiga dimensi untuk mendapat kesan tertentu. Medium lukisan bisa
berbentuk apa saja, seperti kanvas, kertas, papan, dan bahkan film di dalam
fotografi bisa dianggap sebagai media lukisan. Alat yang digunakan juga bisa
bermacam-macam, dengan syarat bisa memberikan imaji tertentu kepada media yang
digunakan.
Pengertian sketsa
B.
Pengertian
dari Sketsa adalah : gambar atau lukisan pendahuluan yang kasar ringan,
semata-mata garis dasar atau belum selesai. Kadang kala sketsa hanya digunakan
sebagai pembantu untuk pengingat saja. Sketsa atau sket (sketch) secara umum
dikenal sebagai bagan atau rencana untuk sebuah lukisan. Dalam pengertian
tersebut, sketsa lebih merupakan gambar kasar dan bersifat sementara, baik di
atas media kertas atau media kanvas dengan tujuan untuk dikerjakan lebih lanjut
menjadi sebuah lukisan.
C.
Manfaat Sketsa
Sketsa mempunyai beberapa manfaat atau fungsi, antara
lain:
Untuk lebih dapat memberi gambaran tema
Meminimalisir kesalahan dalam menggambar
Mempertajam pengamatan pelukis
Meningkatkan kemampuan pelukis dalam mengkoordinasikan
hasil pengamatan dan keterampilan tangan.
D.
Aturan-Aturan Dalam Membuat Sketsa
Adapun beberapa aturan dalam membuat sketsa adalah
sebagai berikut
Membuat kerangka gambar yang terdiri dari garis-garis
vertikal, horizontal, maupun lengkung secara tipis
Menggambar garis sekunder, misalnya melukis kerangka
lingkaran atau kotak dalam keadaan tipis
Menebalkan garis sketsa yang sudah benar sesuai dengan
karakter jenis garis yang diinginkan oleh pelukis.
BAB II
Proses
Pemilihan gambar

·
Tahap pertama menggambar Goku kecil dengan membuat
lingkaran yang sebulat mungkin yang kalian bisa, kecuali kalian pake media
digital.
·
Langkah selanjutnya dalam menggambar Goku kecil, buat
sebuah garis vertikal yang membagi lingkaran menjadi dua bagian dan empat buah
garis horisontal dengan posisi masing-masing garis seperti gambar berikut.
·
Tahap ketiga dengan membuat bentuk dagu pada bagian
bawah lingkaran seperti di bawah ini.
·
Setelah itu lanjut dengan kerangka gambar pada bagian
badan dan aksesoris tongkat yang sedang dipegangnya.
·
Oke, dari kerangka gambar yang telah dibuat tadi selanjutnya
dikembangkan menjadi potongan bagian badan Goku kecil.
·
Sketsa potongan-potongan bagian badan tadi selanjutnya
disatukan dengan garis menjadi sebuah bagian badan yang utuh.
·
Jika sudah selesai, hapus sketsa potongan-potongan
bagian badan tadi untuk mempermudah pengerjaan.
·
Kita kembali lagi pada bagian kepala Goku kecil.
Gambar bagian mata, alis, hidung dan mulut berdasarkan posisi garis bantu
horisontal yang telah dibuat tadi.
·
Tambahkan bentuk kuping yang terlihat memang agak
besar. Perhatikan posisinya sejajar dengan garis bantu alis dan hidung kurang
lebih.
·
Gambar bentuk rambut khas Goku, dengan memperhatikan
jarak antara rambut dan kerangka gambar kepalanya.
·
Setelah cukup dengan bagian kepala, selanjutnya bagian
baju. Baju yang digunakan (kalau tidak salah) menyatu dengan bagian celana atau
jadi satu bagian. Jangan lupakan bagian tulisan pada dada sebelah kiri.
·
Setelah itu gambar bagian ikat pinggang yang dikenakan
Goku kecil. Bentuknya mirip sebuah kain biasa yang diikatkan (tidak ada detail
lainnya).
·
Selanjutnya gambar selongsong tongkat (wadah tongkat)
berbentuk hexagonal panjang yang diikatkan pada bagian dada (seperti tas).
·
Selesai dengan bagian wadah tongkat, sekarang bagian
tongkatnya. Gambar bagian tongkat dengan menurut kerangka gambar tongkat yang
telah dibuat tadi.
·
Sekarang saatnya menambahkan detail pada bagian kedua
tangan dan ekor. Gambar jari jemari pada kedua bagian tangan (yang satu sedang
menggenggam) dan bulu-bulu pada bagian ekor Goku kecil.
·
Selanjutnya gambar hand band pada kedua pergelangan
tangan.
·
Kembali lagi kebagian bawah pada ujung kaki yang
sengaja tidak digambar detailnya. gambar bagian sepatu dengan menuruti pola
kaki.
·
Hampir selesai semua, sekarang tebali garis bagian
badan yang berwarna biru dan tambahkan detail pada bagian bawah leher dan dada
Goku.
·
Tahap terakhir, hapus semua garis bantu yang semenjak
awal telah dibuat dan juga jangan lupa untuk memperhatikan bagian mana saja
yang merupakan garis tampak dan tidak tampak. Kalau semua sudah, maka hasilnya
akan terlihat kurang lebih seperti ini.

BAB
III
PENUTUP
KESIMPULAN
Dengan mengamati
dan menilai lukisan tersebut kita telah mengapresiasi suatu karya seni rupa.
Dengan demikian kita dapat merasakan, menikmati, menghayati dan menghargai
nilai-nilai keindahan dalam karya seni serta menghormati keberagaman konsep dan
variasi konvensi artistik yang telah dituangkan dalam lukisan tersebut. Itulah
yang dimaksud mengapresiasi karya seni rupa dengan baik.
SARAN-SARAN
Setelah membaca
makalah tersebut diharapkan pembaca dapat mengetahui makna apresiasi seni rupa
dan mampu mengapresiasi karya seni rupa dengan baik.
Penulis menyadari
bahwa karya tulis ini masih jauh dari kesempurnaan. Hal ini disebabkan karena
keterbatasan pemikiran dan sumber yang diperoleh penulis. Oleh karena itu saran
dan kritikan dari pembaca sangat membantu dalam penyempurnaan karya tulis ini.