MENGEMBANGKAN DAN MENERAPKAN IPTEK
DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

A. Pengertian IPTEK
IPTEK, singkatan dari Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Anglin, mendefinisikan teknologi sebagai penerapan ilmu-ilmu perilaku dan alam serta pengetahuan lain secara bersistem dan menyistem untuk memecahkan masalah.

B. IPTEK dalam sehari-hari
Adapun teknologi atau produk IPTEK yang sering kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari, antara lain sepeda motor, mobil, TV, radio, kulkas, komputer, OHP, handphone dan lain sebagainya.

C. Masalah Lingkungan hidup dan perlunya IPTEK
1. Krisis Air
2. Banjir
3. Krisis energi (bahan bakar fosil)
4. Krisis pangan dan lahan
5. Sampah (organik dan anorganik)


*Jenis sampah dan sifatnya
1. Organis
- dapat membusuk secara alami
- umumnya tidak beracun
- dalam keadaan tertentu dapat menjadi media bibit penyakit dan menimbulkan bau
- dapat dijadika pupuk

2. Plastik
- sangat sukar membusuk secara alami
- dibuat dari bahan beracun
- tidak menghasilka bau
- tidak menimbulkan bibit penyakit

3. Kaca/gelas
- tidak dapat mengurai secara alami
- ada yang mengandung timbal

4. Batu baterai
- Mengurai secara alami melalui proses pengkaratan
- Mengandung berbagai logam berat beracun
- pengkaratan melepaskan berbagi racun yang dikandung
- dapat didaur ulang dengan teknologi canggih

*Jenis plastik PVC (Polyvinyl Chloride)
PVC merupakan plastik paling berbahaya karena mengandung racun paling lengkap dan berbahaya, yakni klorin (Chlor), pelunak plastik (plastisizer), keluarga ftalat (DEHP). Peralatan yang terbuat dari PVC seperti selang koper, pipa, botol shampo, kemasan makanan, dan berbagai mainan anak-anak. Dan PVC yang telah dilunakkan sehingga mengandung plastiszer yang berbahaya: lem, cat emulsi, tinta cetak, lantai vinil, berbagai alat kesehatan, berbagai mainan anak-anak.

 *Racun dari sampah
1. Dioksin : berasal dari pembakaran PVC. Dapat menyebabkan kaker, penurunan kekebalan tubuh,
    penurunan kesuburan, kelainan kulit dan cacat pada bayi.
2. Styrofoam : Berasal dari kotak makanan, wadah telur, butiran-butiran dalam kemasan. Dapat
    menyebabkan iritasi, pusing, pingsan, kanker limpa dan kanker darah.
3. Timbal : terkandung dalam baterai, plastik. Menyebabkan sakit kepala, pertumbuhan otak, masalah
    kandungan, tekanan darah tinggi dan lain-lain.

*Global Warming
 Disebabkan oleh efek rumah kaca. Gas rumah kaca (GRK) antara lain, metana (CH4), karbondioksida (CO2), NO2 dan CFC.
     Dampak global warming:
- Mencairnya es di kutub
- kenaikan permukaan air laut
- perluasan guru pasir
- peningkatan hujan dan banjir
- perubahan iklim
- migrasi fauna dan hama penyakit

D. IPTEK dalam pengelolaan lingkungan hidup
1. Biopori/ Lubang Resapan Biopori (LRB)
    Merupakan lubang-lubang didalam tanah yang terbentuk akibat berbagi aktivitas organisme di dalamnya seperti cacing, rayap, perakaran tanaman dan fauna tanah lainnya. Aktivitas mereka akan menyebabkan rongga-rongga di dalam tanah. Rongga tersebut dapat menjadi saluran air untuk meresap ke dalam tanah.
Meningkatnya kemampuan tanah dalam meresapkan air akan mengurangi bahaya banjir.

*Cara pembuatan biopori
- Buat lubang silindris secara vertikal ke dalam tanah dengan diameter 10 cm.Kedalaman kurang lebih 100 cm.
- Mulut lubang dapat diperkuat dengan semen selebar 2-3 cm.
- isi lubang dengan sampah organik (sampah dapur, sisa tanaman, dedaunan)
- Menambahkan kembali sampah organik ke dalam lubang jika isinya sudah berkurang dan menyusut akibat proses pelapukan.

*Manfaat biopori
1. Meningkatkan daya resapan air
2. Mengubah sampah organik menjadi pupuk
3. Memanfaatkan fauna taah dan akar tanaman
4. Mencegah mewabahnya penyakit

2. Sumur Resapan  
    Merupakan sumur gali yang berfungsi untuk menampung, meresapkan, dan mangalirkan air hujan yang jatuh dipermukaan tanah, bangunan juga atap rumah. Dengan adanya sumur resapan, air hujan bisa lebih efektif terserap ke dalam tanah. Sumur resapan adalah salah satu rekayasa teknik konservasi air berupa bangunan yang dibuat sedemikian rupa menyerupai bentuk sumur gali dengan kedalaman tertentu, diisi denga bahan-bahan resapan (pasir, batu dan ijuk).

3. Kompos cair
Pada dasarnya sampah organik tidak hanya bisa dibuat menjadi kompos atau pupuk padat, tetapi bisa juga dibuat sebagai pupuk cair. Pupuk cair mempunyai banyak manfaat, mulai dari fungsinya sebagai pupuk hingga sebagai aktivator untuk membuat kompos.

Bioaktivator digunakan untuk membantu mempercepat proses pembusukan sehingga mempercepat pula pengomposan.Bioaktivator dikenal dengan istilah Effective Microorganism (EM) yang merupakan kumpulan dari beragam mikroba yang berfungsi dalam fermentasi material organik.

4. Kompos Takakura
    Pembuatan kompos menggunakan bakteri aerob dan sebagai tempatnya digunakan semacam keranjang. Nama takakura berasal dari penemunya yang bernama Koji Takakura, Jepang.
*Pembuatan media takakura
- mula-mula siapkan sekam, dedak dan pupuk kompos dengan perbandingan 4:1:1
- 3 macam bahan diatas diaduk bsupaya menyatu
- larutkan gula putih secukupnya
- masukkan larutan gula ke dalam campuran bahan tadi.
- tambahkan air sambil diaduk hingga terasa lembab
- masukkan bahan tadi ke dalam karung dan diikat, lalu disimpan ke tempat aman (tidak terkena panas dan hujan) selama 4 hari.
- setelah 4 hari karung dibuka dan dikeluarkan. Jadilah media kompos takakura siap pakai untuk pengomposan sampah organik.
- buatlah bantal sekam seluas ukuran alas dalam keranjang
- buatkan juga bantal sekam
- gunting kain agak lebih luas dari tutup atasnya sebagai penutup antara keranjang dan tutup keranjang.
- sediakan sekop ukuran kecil untuk pengaduk.

*Penggunaan Media takakura
- penggalian lubang  didalam keranjang takakura
- memasukkan sampah organik
- menimbun sampah
- menutup dengan bantalan sekap
- tutup dengan kain dan tutup keranjang.

*Hal lain yang perlu diper hatikan:
1. Hindarkan dari terik matahari langsung
2. hindarkan dari hujan
3. sampah yang dimasukkan sebaiknya berumur maksimal 1 hari
4. sampah yang berukuran besar sebaiknya dipotong/dicacah dahulu.

5. Kompos jadi siap pakai

6. Briket sampah
    Briket merupakan padatan yang berasal dari limbah yang umumnya dari limbah pertanian dan peternakan. Briket hadir sebagai bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan.
* macam-macam briket
1). Briket batu bara
2). Briket batok kelapa
3). Briket sampah organik (dedaunan kering, serbuk kayu, kertas dll)

*Cara pembuatan briket sampah
 - siapkan bahan-bahan yang relatif mudah dan murah 
- Bahan-bahan tersebut pertama-tama dibakar sampai menjadi arang berwarna hitam pekat. (janga sampai menjadi abu)
- Arang tersebut kemudian ditumbuk dengan alat penumbuk sampai menjadi halus. Saat menumbuk tambahkan daun-daun tanaman segar yang memiliki sifat lunak dan cukup kandungan air. Komposisinya 80% sampah organik kering dan 20% campuran daun segar.
- Setelah kedua bahan tercampur rata, kemudian adonan dicetak dengan ukuran dan bentuk menurut selera.
- Briket yang telah dibentuk selanjutnya dijemur dibawah matahari hingga kering.

*manfaat dan keuntungan memasak dengan briket
- lebih irit dan hemat
- panas dari nyala briket relatif lebih tinggi
- nyala briket lebih bersih
- daya tahan nyala briket cukup lama
- tidak berbau dan tidak berasap
- tidak mengurangi aroma masakan yang dimasak (tetap orisinil)

7. Biogas
    Adalah gas-gas yang dihasilkan dari proses penguraian anaerob (tanpa udara) atau fermentasi dari bahan organik  seperti kotoran hewan, sampah padat dll. Gas utama dari proses biogas terdiri dari metana dan karbondioksida.
*Komposisi biogas
- metana                      - hidrogen
- karbondioksida         - hidrogen sulfida
- karbonmonoksida     - oksigen
- nitrogen

*Proses pembentukan biogas
1. tahap hidrolisis : bahan-bahan organik yang mengandung selulosa dan bahan ekstraktif seperti
                              karbohidrat, protein dan lipida akan diurai menjadi senyawa dengan rantai yang lebih
                              pendek.
2. tahap pengasaman : pada tahap ini, bakteri akan menghasilkan asam yang akan berfungsi untuk
                                  mengubah senyawa pendek hasil hidrolisis menjadi asam asetat, H2 dan CO2.
3. tahap pembentukan gas CH4 (metana) : pada tahap ini yang berperan adalah bakteri metanogenesis.
                                                                 Bakteri ini akan mengubah H2, CO2 dan asam asetat menjadi
                                                                 metana (CH4) dan karbondioksida (CO2).

8. Daur ulang kertas

9. Padi organik (SRI)
Padi organik atau SRI (System of Rice Intensification), dikembangkan di Madagaskar.
*Metode ini dikembangkan dengan beberapa prinsip dasar:
- pemberian pupuk organik
- peningkatan pertumbuhan akar tanaman dengan pengaturan pola penanaman padi yaitu dengan jarak yang renggang.
- penggunaan bibit tunggal tanpa dilakukan perendaman lahan persawahan.

*Pertimbangan pengembangan pola tanam padi SRI
- tidak digunakannya pupuk dan pestisida kimia.
- aspek kesehatan yang baik (tidak ada residu kimia yang tertinggal).
- produktivitas yang tinggi sebagai hasil dari diterapkannya prinsip penananam SRI.
- kualitas yang tinggi. Beras organik yang juga merupakan beras sehat.

*Metode pertanian padi organik
- penanaman bibit muda (8-12 hari setelah berkecambah)
- jarak penanaman yang lebar (25 x 25 cm)
- menghindari trauma pada bibit saat penanaman (penanaman maks 30 menit setelah bibit diambil dari penyamaian)
- penanaman padi secara dangkal
- manajemen air (tidak terus menerus direndam air, hanya lembab)
- meningkatkan aerasi tanah dengan pembajakan mekanis
- menjaga keseimbangan biologi tanah.


Beberapa Permasalahan Lingkungan Hidup

Beberapa Permasalahan Lingkungan Hidup di Indones
Lingkungan hidup, sering disebut sebagai lingkungan, adalah istilah yang dapat mencakup segala makhluk hidup dan tak hidup di alam yang ada di Bumi atau bagian dari Bumi, yang berfungsi secara alami tanpa campur tangan manusia yang berlebihan. Dalam lingkungan hidup terdapat ekosistem, yaitu tatanan unsur lingkungan hidup yang merupakan kesatuan utuh menyeluruh dan saling mempengaruhi dalam membentuk keseimbangan, stabilitas, dan produktivitas lingkungan hidup.

Merujuk pada definisi di atas, maka lingkungan hidup Indonesia tidak lain merupakan Wawasan Nusantara, yang menempati posisi silang antara dua benua dan dua samudera dengan iklim tropis dan cuaca serta musim yang memberikan kondisi alamiah dan kedudukan dengan peranan strategis yang tinggi nilainya, tempat bangsa Indonesia menyelenggarakan kehidupan bernegara dalam segala aspeknya.

Indonesia dengan beragam bentuk fisik (relief) dan penduduknya memiliki beberapa permasalahan yang berhubungan dengan lingkungan hidup. Permasalahan lingkungan hidup Indonesia terjadi di berbagai sektor beserta segala kompleksitas, penyebab, dan akibat masing-masing. Di blog ini saya akan membahas mengenai permasalahan air, permasalahan sampah, permasalahan hutan, dan permasalahan ekosistem pantai.

Permasalahan Air
Indonesia memiliki permasalahan air yang seringkali diakibatkan oleh penduduknya sendiri. Berikut beberapa permasalahan air yang banyak terjadi di Indonesia.

Permasalahan Sungai
Sungai-sungai di Indonesia memiliki peranan penting bagi kehidupan, yaitu sebagai sarana irigasi, sumber air minum, keperluan industri, dan lain-lain. Tetapi dalam kurun waktu lima tahun ini, kualitas air telah mengalami penurunan. Hal itu disebabkan sebanyak 64 dari 470 Daerah Aliran Sungai (DAS) di Indonesia dalam keadaan kritis. Pendangkalan sungai terjadi di mana-mana. Selain itu, sungai di Indonesia banyak yang tercemar oleh berbagai limbah di antaranya:

Limbah domestik, yaitu limbah rumah tangga berupa detergen, tinja, dan sampah yang sengaja dibuang ke sungai.
Limbah Industri berupa berbagai zat kimia dan logam berat yang berbahaya dan beracun.
Limbah pertanian seperti sisa pestisida dan pupuk.
Racun dari kegiatan penangkapan ikan yang terlarang.
Pencemaran Air Tanah
Perumahan di kota-kota padat di Indonesia  banyak yang menggunakan sumur tanah sebagai sumber air untuk keperluan sehari-hari, menggantikan peran PAM. Akan tetapi, air tanah dari sumur-sumur tersebut mengandung bakteri Fecal coli, coliform, serta mineral-mineral seperti besi yang melebihi baku mutu. Sumber pencemaran tersebut berasal dari tempat penampungan tinja penduduk (septic tank). Akibatnya, kondisi air berwarna kuning dan berbau. Hal ini bisa saja tidak terjadi jika jarak antara septic tank dengan sumur lebih dari 10 meter. Tapi karena kota merupakan kawasan padat, hal ini menjadi sulit diimplementasikan dan terjadilah pencemaran air tanah.

Selain itu, pembuangan limbah industri yang berdekatan dengan sumur penduduk juga menyebabkan air tanah tercemar. Air tanah di kota-kota besar yang dekat pantai (seperti Jakarta) juga tercemar oleh air asin (air laut) karena penyedotan air tanah secara besar-besaran oleh industri dan berbagai bangunan besar. Karena air tanah sudah banyak tersedot, akhirnya di rongga bekas air tanah tadi air laut merembes dan mengurangi kualitas air tanah yang disedot oleh kota.

Pencemaran air memberikan dampak sebagai berikut.

Musnahnya berbagai jenis ikan dan terjadi kerusakan pada tumbuhan air. Dampak lebih lanjut yang terjadi adalah terganggunya ekosistem yang pada saatnya pasti akan merugikan manusia sendiri.
Air sungai yang terkontaminasi mengancam kesehatan penduduk di sepanjang DAS karena menjadi sumber berbagai penyakit.
Terjadinya banjir di musim hujan.
Bau menyengat dari limbah pabrik.
Terjadinya kelangkaan air bersih.
Terjadinya blooming algae, suatu keadaan ketika air sungai dan danau ditutupi oleh ganggang yang menyebabkan matinya biota bawah air. Blooming algae disebabkan oleh banyaknya pupuk yang terlarut dalam air.
Limbah dari sungai yang terbawa ke laut akan mencemari biota laut, sehingga turut membawa petaka bagi manusia yang mengonsumsinya. Sebgai contoh penyakit Minamata di Jepang, suatu penyakit yang terjadi di daerah Minamata yang disebabkan oleh menumpuknya logam berat dalam tubuh ikan laut yang dikonsumsi orang-orang.
Upaya penganggulangan pencemaran air dapat dilakukan dengan  langkah berikut.

Membatasi. Limbah harus diminimalisir dan kalau bisa didaur ulang. Jika tidak bisa didaur ulang, limbah harus dinetralisir agar tidak mencemari lingkungan.
Mengawasi. Masyarakat dan lembaga-lembaga swadaya harus turut mengawasi dan menjaga pelestarian air.
Mengendalikan. Pelaksanaan undang-undang lingkungan hidup harus tegas, para pelanggar harus diganjar dengan sanksi yang sesuai.
Permasalahan Sampah
Pertumbuhan penduduk yang sangat pesat mengakibatkan tingkat konsumsi masyarakat juga bertambah banyak. Hal ini memberi kontribusi langsung pada meningkatnya volume sampah yang tidak diimbangi oleh upaya penanggulangannya. Hal ini menyebabkan banyak terjadi permasalahan lingkungan hidup. Sebut saja linkungan menjadi kotor, jorok, bau, dll. Itu baru contoh sekitar. Contoh lebih lanjut adalah gejala keracunan dan merebaknya penyakit.https://arisudev.files.wordpress.com/2013/04/